Pesan dalam saputangan
Hari
ini Edi pulang sendirian, Aldi
sahabatnya yang biasa pulang bersamanya hari itu sedang sakit. Edi menyusuri
jalan menuju rumahnya. Di sebuah warung makan di pinggir jalan Edi melihat
sebuah mobil. Walaupun kaca mobil itu tertutup Edi bisa melihat seorang anak
perempuan di dalamnya sedang duduk gelisah bahkan menangis. Anak perempuan itu lalu tampak menutupi wajahnya
dengan sapu tangan.Tiba-tiba muncul dua lelaki dewasa dari warung makan
sepertinya selesai makan.
Lalu
mobil itu melaju dan Edi baru sadar ternyata ada sehelai saputangan tergeletak
di jalan. Saputangan itu berwarna kuning dengan nama Raissa.
Keesokan harinya, Edi mendengar kabar tentang
penculikan. Edi langsung teringat anak yang kemarin ia lihat. Edi melihat foto
selembaran di papan pengumuman. Foto itu sama persis dengan yang di lihat Edi kemarin. Duh sayang aku
lupa mencatat nomor mobil itu, gumam Edi.
Mobil siapa Di? tanya Aldi penasaran. Edi menceritakan pengalamannya kemarin kepada
sahabatnya Aldi. Oh, ya aku menemukan satu lagi di tempat kejadian itu, tapi...
barang itu ada di rumahku. Bagaimana kalau kamu main ke rumahku saja, tanya Edi
kepada Aldi. Ok, aku siap..... kata Aldi sembari berteriak.
Saat mereka sudah
sampai di rumah Edi, Edi mengeluarkan sebuah benda. Ya, Ia mengeluarkan saputangan
berwarna kuning milik Raissa. Aldi pun mengamati saputangan itu lalu
mengendusnya. Kok bau kunyit? kata Aldi.
Edi lalu berpikir. Setelah berpikir beberapa saat, edi masuk ke kamar mandi.
Dibasuhnya sapu tangan dengan air sabun tiba-tiba muncul sederetan huruf merah
berbentu tulisa lily 3 no 9. Lily, gumam
Edi. Beberapa saat kemudian, Edi berkata
kalau tidak salah Lilly itu adalah nama cluster di perumahan Mutiara Hills.
Ayo kita kesana !!!
ajak Edi bersemangat. Setibanya di sana mereka melihat sebuah mobil. Haa!!! Itu
mobil yang aku lihat kemarin. seru Edi. Edi mengitip kedalam. Ia melihat anak
perempuan itu. Tidak salah lagi itu Raissa, gumam Edi didalam hati. Sebaiknya
kita meminta bantuan kepada paman Rudy karena beliau seorang polisi. Beberapa menit
kemudian, Paman samsul dan teman-teman polisinya daatang dan langsung mengepung
rumah tersebut. Akhirnya Raissa bebas dan kembali pada orang tuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar