Kehidupan Pada
Masa Praaksara di Indonesia
Masa Praaksara adalah masa
dimana masyarakat belum mengenal tulisan ("nirleka:
masa dimana belum mengenal tulisan"). Sejarah Indonesia baru dimulai
pada abad ke-5.
Pembagian zaman secara Geologi:
- Arkeozoikum (terjadi 545-4.500 juta tahun yang lalu
A. Keadaan bumi belum stabil.
B. Udara masih terasa panas.
C. Belum terlihat tanda-tanda kehidupan.
B. Udara masih terasa panas.
C. Belum terlihat tanda-tanda kehidupan.
- Paleozoikum (terjadi 245-545 juta tahun yang lalu)
A. Zaman Primer/Pertama.
B. Muncul makhluk hidup ber-sel satu (bakteri)
C. Muncul sejumlah makhluk hidup sejenis ikan dan binatang amfibi.
B. Muncul makhluk hidup ber-sel satu (bakteri)
C. Muncul sejumlah makhluk hidup sejenis ikan dan binatang amfibi.
- Mesozoikum (terjadi 65-245 juta tahun yang lalu)
A.
Zaman Sekunder/Kedua
B. Muncul reptil raksasa (Dinosaurus)
C. Muncul pula binatang jenis burung dan binatang menyusui (mamalia).
B. Muncul reptil raksasa (Dinosaurus)
C. Muncul pula binatang jenis burung dan binatang menyusui (mamalia).
- Neozoikum/Kainozoikum (terjadi sampai dengan 65 juta tahun yang lalu)
- Neozoikum dibagi menjadi dua
yaitu,
1. Zaman Tersier/Ketiga
1. Zaman Tersier/Ketiga
a. Muncul binatang-binatang menyusui (mamalia) yaitu, kera dan monyet
2. Zaman Kuarter/Keempat
2. Zaman Kuarter/Keempat
- Pleistosen/divilum
- Merupakan
masa awal kehidupan manusia.
- Selain disebut divilum, pleistosen disebut juga zaman es atau Glasial. - Pada masa Glasial air berubah menjadi es dan air laut menurun sekitar
100-150 Meter.
- Paparan Sunda terdiri dari Sumatera,
Kalimantan, dan Malaka.
- Paparan Sahul terdiri
dari Indonesia bagian Timur, Papua, dan Australia.
- Zaman dibagi menjadi lima yaitu,
A. Zaman Batu Tua/Paleolitikum
Zaman batu tua (palaeolitikum)
disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara
kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya,
periode ini disebut masa food gathering (mengumpulkan makanan),
manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu
bercocok tanam.
Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman ini, yaitu:
- Kebudayaan Pacitan:
- Kapak genggam: digunakan untuk
berburu dengan cara digenggam.
- Kapak perimbas: digunakan untuk
berburu dengan cara digenggam.
2.
Kebudayaan Ngandong:
- Alat dari tulang: untuk mencari
bahan makanan yang ada di bawah permukaan tanah.
- Tanduk Rusa: untuk mencari
bahan makanan yang ada di bawah permukaan tanah.
- Alat Serpih: serpihan dari
kapak genggam dan kapak perimbas.
B. Zaman Batu Madya/Mesolitikum
Ciri zaman Mesolitikum:
a. Nomaden dan
masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)
b. Alat-alat yang
dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolitikum yakni masih merupakan
alat-alat batu kasar.
c. Ditemukannya
bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjoken Mondinger (sampah
dapur)
c. Alat-alat zaman
mesolitikum antara lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek (hache Courte)
Pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.
d. Alat-alat diatas
banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.
e. Alat-alat
kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur
yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes (Alat serpih),ujung
mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang.
2. Tiga bagian penting kebudayaan Mesolitikum:
a. Pebble-Culture
(alat kebudayaan kapak genggam dari Kjoken Mondinger)
b. Bone-Culture (alat
kebudayaan dari Tulang)
c. Flakes Culture
(kebudayaan alat serpih dari Abris Saus Roche)
C. Zaman Batu
Baru/Neolitikum
Ciri utama pada zaman batu baru (neolitikum) adalah
alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan
indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain:
- Kapak persegi, tersebar di wilayah Indonesia bagian barat (Jawa, Sumatera, Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Kalimantan, dan Sulawesi), Terbuat dari batu api (chalcedon).
a. Kapak
Persegi ukuran Kecil biasa digunakan untuk memahat
b.
Kapak Persegi ukuran Besar biasa digunakan untuk cangkul/ alat pertanian.
2. Kapak
lonjong, tersebar di wilayah Indonesia bagian timur (Sulawesi dan Flores) Terbuat dari
batu kali (nefrit).
a. Kapak Lonjong ukuran Kecil
(Walzenbeil) biasa digunakan untuk benda pusaka
b. Kapak Lonjong ukuran Kecil
(Kalzenbeil) biasa digunakan untuk alat pertanian.
D. Zaman Batu Besar
- Zaman Batu Besar disebut juga zaman Megalitikum.
- Peninggalan
zaman Batu Besar antara lain:
a. Menhir (tugu batu) : Adalah tempat untuk memuja roh nenek moyang.
b. Dolmen (meja batu) : Adalah tempat untuk meletakkan sesaji dan juga
berfungsi untuk
memuja roh nenek moyang.
c. Punden Barundak (bangunan bertingkat-tingkat) : Adalah tempat pemujaan.
d. Sarcopagus (bentuknya menyerupai lesung dari batu yang diberi tutup):
Adalah tempat untuk menyimpan mayat dan bekal kubur.
e. Arca Batu : patung batu yang berbentuk binatang atau manusia sebagai
perwujudan seni pada masa itu.