Total Tayangan Halaman

Jumat, 30 Agustus 2013

Sejarah Kehidupan Pada Masa Praaksara di Indonesia



Kehidupan Pada Masa Praaksara di Indonesia

                Masa Praaksara adalah masa dimana  masyarakat  belum mengenal tulisan ("nirleka: masa dimana belum mengenal tulisan"). Sejarah Indonesia baru dimulai pada abad ke-5.
           Pembagian zaman secara Geologi:
  •   Arkeozoikum (terjadi 545-4.500 juta tahun yang lalu
              A. Keadaan bumi belum stabil.
              B. Udara masih terasa panas.
              C. Belum terlihat tanda-tanda kehidupan.
  • Paleozoikum (terjadi  245-545  juta tahun yang lalu)
              A. Zaman Primer/Pertama.
              B. Muncul makhluk hidup ber-sel satu (bakteri)
              C. Muncul sejumlah makhluk hidup sejenis ikan dan binatang amfibi.
  •   Mesozoikum (terjadi  65-245 juta tahun yang lalu)
             A. Zaman Sekunder/Kedua
             B. Muncul reptil raksasa (Dinosaurus)
             C. Muncul pula binatang jenis burung dan binatang menyusui (mamalia).
  •   Neozoikum/Kainozoikum (terjadi sampai dengan 65 juta tahun yang lalu)
                - Neozoikum dibagi menjadi dua yaitu,           
              1. Zaman Tersier/Ketiga
                          a. Muncul binatang-binatang menyusui (mamalia) yaitu, kera dan monyet
              2. Zaman Kuarter/Keempat
                         a. Muncul tanda-tanda kehidupan mausia purba.

  •   Pleistosen/divilum
- Merupakan masa awal kehidupan manusia.
- Selain disebut divilum, pleistosen disebut juga zaman es atau Glasial.                                              - Pada masa Glasial air berubah menjadi es dan air laut menurun sekitar 100-150 Meter.
           - Paparan Sunda terdiri dari Sumatera, Kalimantan, dan Malaka.
           - Paparan Sahul terdiri dari Indonesia bagian Timur, Papua, dan Australia.


  •      Zaman dibagi menjadi lima yaitu,
                     A.  Zaman Batu Tua/Paleolitikum
                                  
           Zaman batu tua (palaeolitikum) disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa food gathering (mengumpulkan makanan), manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu bercocok tanam.
Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman ini, yaitu:
  1. Kebudayaan Pacitan:
- Kapak genggam: digunakan untuk berburu dengan cara digenggam.
- Kapak perimbas: digunakan untuk berburu dengan cara digenggam.
  
    2.  Kebudayaan Ngandong:
- Alat dari tulang: untuk mencari bahan makanan yang ada di bawah permukaan tanah.
- Tanduk Rusa: untuk mencari bahan makanan yang ada di bawah permukaan tanah.
- Alat Serpih: serpihan dari kapak genggam dan kapak perimbas.
       
                     B.  Zaman Batu Madya/Mesolitikum

 Ciri zaman Mesolitikum:
a. Nomaden dan masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)
b. Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolitikum yakni masih merupakan alat-alat batu kasar.
c. Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur)
c. Alat-alat zaman mesolitikum antara lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek (hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.
d. Alat-alat diatas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.
e. Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes (Alat serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang.
2. Tiga bagian penting kebudayaan Mesolitikum:
a. Pebble-Culture (alat kebudayaan kapak genggam dari Kjoken Mondinger)
b. Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
c. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari Abris Saus Roche)

                  


                         C. Zaman Batu Baru/Neolitikum

Ciri utama pada zaman batu baru (neolitikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain:
  1. Kapak persegi, tersebar di wilayah Indonesia bagian barat (Jawa, Sumatera, Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Kalimantan, dan  Sulawesi), Terbuat dari batu api (chalcedon).
         a. Kapak Persegi ukuran Kecil biasa digunakan untuk memahat
         b. Kapak Persegi ukuran Besar biasa digunakan untuk cangkul/ alat pertanian.
 
          2. Kapak lonjong, tersebar di wilayah Indonesia bagian timur (Sulawesi dan Flores)                Terbuat dari batu kali (nefrit).
     a.  Kapak Lonjong ukuran Kecil (Walzenbeil) biasa digunakan untuk benda pusaka
     b.  Kapak Lonjong ukuran Kecil (Kalzenbeil) biasa digunakan untuk alat pertanian.
                     
                     D.  Zaman Batu Besar

       - Zaman Batu Besar disebut juga zaman Megalitikum.
          - Peninggalan zaman Batu Besar antara lain:
a. Menhir (tugu batu) : Adalah tempat untuk memuja roh nenek moyang.
b. Dolmen (meja batu) : Adalah tempat untuk meletakkan sesaji dan juga berfungsi                            untuk memuja roh nenek moyang.
c. Punden Barundak (bangunan bertingkat-tingkat) : Adalah tempat pemujaan.
d. Sarcopagus (bentuknya menyerupai lesung dari batu yang diberi tutup): Adalah tempat untuk  menyimpan mayat dan bekal kubur.
e. Arca Batu : patung batu yang berbentuk binatang atau manusia sebagai perwujudan   seni pada masa itu.
f. Kubur batu (batuan besar yang berbentuk lempengan laludibentuk menyerupai kotak) : Adalah tempat untuk menyimpan mayat dan bekal kuburnya.